Metode pembelajaran atau kurikulum pembelajaran di negara kita selalu berubah dari tahun ke tahun. Tidak hanya berubah karena Menteri Pendidikan kita juga selalu berbeda-beda. Namun, perubahan ini juga terjadi karena kebutuhan pembelajaran dari masa ke masa berbeda.

Sama halnya ketika banyak yang menanyakan apa itu AKM? Bagi yang belum tahu dan mencoba mencari tahu di internet mungkin tidak akan langsung mengerti. Sebab, ada yang mengaitkan AKM dengan UN alias Ujian Nasional. Namun, kenapa hanya beberapa murid saja yang ikut terpilih? Nah, agar tidak salah kaprah, mari kita bahas tentang apa itu AKM terlebih dahulu.

Pengertian AKM

AKM atau singkatan dari Asesmen Kompetensi Minimum ini adalah bagian dari penilaian dari AN. Lantas apa itu AN? Asesmen Nasional atau AN ini adalah bagian dari kurikulum terbaru (Merdeka Belajar) yang menggantikan UN. Dalam AN sendiri ada 3 komponen yang saling berkaitan yakni:

• AKM (Asesmen Kompetensi Minimum)
• SK (Survei Karakter)
• Survei Lingkungan Belajar

Nah, karena kita hanya akan berfokus pada AKM. Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar kita kesampingkan dulu ya.

AKM ini sendiri adalah sebuah stimulasi untuk mengetahui bagaimana kompetensi dari pelajar atau siswa. Dan, tidak semua siswa yang akan ikut ujian kompetensi tersebut. Namun jangan takut jika kamu terpilih sebagai salah satu peserta, ya!

Sebab, AKM ini tidak akan menentukan lulus atau kenaikan kelas kok. Namun, AKM ini hanya untuk mengetahui apakah kamu bisa mengikuti pembelajaran dengan baik atau tidak.

Ada dua hal yang akan kamu dapatkan pada soal AKM yakni:

• Numerasi
• Literasi Bahasa

Secara umum, murid akan diuji tentang kemampuan mereka dalam memahami sebuah pertanyaan secara mendasar. Mirip dengan soal Matematika dan Bahasa Indonesia, namun jauh lebih mudah untuk dipahami.

Apa Sih Tujuannya?

Tentu saja tujuan AKM ini untuk memaksimalkan kurikulum terbaru. Sehingga nanti murid tidak hanya menghafal pembelajaran saja. Dimana kebanyakan ilmu tersebut hanya sebatas hafalan dan tidak bisa kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kurikulum Merdeka Belajar ini mengajarkan murid agar bisa lebih cerdas dalam menggunakan materi belajar dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jadi, kamu tidak hanya terkenal sebagai murid cerdas di sekolah saja. Namun, kamu juga bisa menghadapi masalah di sehari-hari dengan adanya pemahaman literasi dan numerik tersebut.

Stimulasi AKM ini juga bisa menentukan apakah murid mengerti akan materi yang mereka pelajari selama ini? Bagian mana yang masih kurang? Bagian mana yang sudah oke? Lantas, apa solusinya? Inilah mengapa ada AKM dan SK untuk murid sedangkan SLB untuk guru atau tenaga pengajar. Sehingga, semakin lama metode pembelajaran semakin efektif dan bermanfaat tentunya.

Tips Mengerjakan Soal AKM

Hayo, siapa yang terpilih sebagai salah satu peserta stimulasi AKM? Tenang, kamu tidak perlu belajar sistem SKS alias sistem kebut semalam kok. Atau bahkan mencari bimbel dan menghafal mati-matian. Sebab, AKM ini tidak kompetensi kelulusan. Ini hanyalah ujian stimulasi. Agar pengajar tahu sejauh apa kemampuan analisis bahasa dan analisis angka yang kamu miliki.

Karena AKM sendiri merujuk pada skala minimum, maka soal yang kamu temukan pasti jauh lebih mudah dari soal-soal UN. Tapi, tidak boleh mencontek kawan di sebelah ya! Karena soal kamu dan soal teman lainnya berbeda-beda loh. Namanya saja kompetensi minimum seseorang tentu kemampuan kamu dengan yang lainnya berbeda-beda.

Bagaimana jika selalu salah? Ya pastinya soal akan berubah dan menjadi lebih mudah. Jadi, tipsnya adalah:

• Tetap tenang jangan gugup.
• Kerjakan soal sesuai dengan pemahaman dan kemampuan yang kamu miliki.

Karena, soal AKM ini biasanya jauh lebih umum terjadi di kehidupan sehari-hari kita. Akan ada banyak gambar, tabel, soal cerita yang berhubungan dengan kejadian sehari-hari kita kok. Jadi, jangan takut lagi jika terpilih dalam stimulasi AKM, ya!