Apa Itu Gerak Lokomotor
Setiap makhluk hidup sejatinya mengalami pergerakan semasa hidup mereka. Begitu juga manusia, hewan hingga tumbuhan. Namun, setiap pergerakan yang …
Belakangan ini, nama penyakit OCD semakin banyak dikenal. Apalagi, setelah ada beberapa tokoh artis di Indonesia yang mengidap gangguan ini, contohnya seperti Aliando Syarief. Lalu, sebenarnya apa itu OCD? Bagaimana gejala dan penyebabnya? Dan bagaimana cara mengobatinya? Simak pembahasan seputar OCD pada ulasan dibawah ini ya!
OCD merupakan kependekan dari Obsessive Compulsive Disorder adalah gangguan kesehatan mental yang mendorong/memaksa penderitanya untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang. Hal tersebut dilakukan para penderitanya untuk mengurangi kecemasan dalam pikirannya.
OCD ini dapat diderita oleh siapa saja dari segala kelompok usia. Namun, umumnya gangguan ini muncul di usia 7 hingga 17 tahun. Para penderita OCD sebenarnya sadar bahwa pikiran dan tindakan yang dilakukannya ini berlebihan dan tidak wajar. Namun, mereka tak dapat melawannya.
Gejala OCD ini dapat hilang dan timbul kapan saja. Biasanya, gejala OCD ini dipicu oleh pikiran obsesif untuk menghindari rasa takut dan cemas dalam dirinya. Seringkali, paksaan melakukan tindakan kompulsif berulang ini tak dapat dilawan oleh penderitanya. Sehingga, mereka terpaksa melakukan gerakan berulang tersebut. Jika tidak, di pikirannya akan muncul scenario bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk kedepannya jika ia tidak melakukan apa yang pikirannya perintahkan.
Contoh, mencuci piring yang sama berkali-kali (padahal sudah bersih). Jika ia tidak melakukannya, maka akan timbul rasa cemas berlebihan bahwa piring tersebut masih kotor dan akan membuatnya sakit parah. Contoh lainnya, menyentuh benda yang sama berulang kali. Jika tidak, maka sesuatu yang buruk akan menimpanya.
Setelah membahas apa itu OCD, mari kita menuju ke pembahasan selanjutnya yakni gejala OCD. Gejala obsesif yang paling umum adalah : adanya rasa takut yang berlebihan pada suatu hal (seperti pada penyakit, kotoran, dan hal-hal lainnya), adanya keraguan apakah ia telah menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar atau belum (contoh : mematikan kompor atau keran air), timbulnya pikiran tidak masuk akal – agresi, tindakan tidak pantas, atau bahkan tindakan seksual.
Sementara itu, gejala kompulsif yang paling umum adalah : keteraturan, pengecekan berulang, perhitungan, dan rutinitas yang kaku.
Lalu, apakah OCD ini sama dengan perfeksionisme? Keduanya berbeda. Perfeksionisme merupakan tipe seseorang yang selalu ingin semuanya sempurna. Ia tak ragu mengulang pekerjaan/sesuatu demi hasil sempurna seperti yang didambakannya. Perbedaan mendasar antara keduanya ada di pikiran/alasan yang mendasari perilaku tersebut. Dimana, orang yang perfeksionis melakukan sesuatu dengan alasan yang jelas yakni ingin mendapatkan hasil yang sempurna. Sementara itu, para penderita OCD kerap kali tidak memiliki alasan yang jelas mengapa ia melakukan sesuatu secara kompulsif dan berulang. Alasan tersebut hanyalah bagian dari scenario buruknya yang sebenarnya tidak terjadi dalam kehidupan nyata.
Belum diketahui secara pasti mengenai penyebab OCD ini. Namun, ada beberapa teori tentang penyebab OCD ini. Diantaranya adalah : faktor genetik, faktor genetik, hingga faktor lingkungan. Trauma di masa lalu atau kehidupan yang tidak menyenangkan juga bisa menjadi pemicu gangguan kesehatan mental satu ini.
Jika Anda merasa memiliki gejala-gejala OCD diatas, akan lebih baik kalau Anda segera menemui psikolog atau psikiater untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan. Para ahli akan melakukan diagnosis yang lebih tepat dan akurat pada Anda. Jika memang terbukti bahwa Anda mengidap OCD, biasanya psikiater akan memberikan obat-obatan tertentu atau psikoterapi khusus untuk meringankan gejala OCD yang Anda alami.
Setiap makhluk hidup sejatinya mengalami pergerakan semasa hidup mereka. Begitu juga manusia, hewan hingga tumbuhan. Namun, setiap pergerakan yang …
Integritas sebenarnya bukan kata asing yang jarang terdengar. Pada dasarnya, ada banyak pembahasan mengenai topik ini. Bahkan, ketika masuk ke …