Jenis Kalimat

  • |
  • 13 September 2022
Post image

Kalimat adalah susunan dari beberapa kata/klausa yang diperlukan dan digabung menjadi satu menggunakan kata hubung/konjungsi agar memiliki makna yang utuh. Dalam Bahasa Indonesia sendiri, kita mengenal ada belasan jenis kalimat.

Tiap jenis kalimat tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing yang cukup unik dan berbeda. Tiap kalimat juga menggambarkan situasi tertentu. Sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Dalam kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, setiap kalimat juga memiliki aturan penulisannya sendiri. Ia juga dapat mewakili ekspresi, pemikiran, dan emosi dari pengucapnya.

Kalimat Berdasarkan Tujuan

Berdasarkan tujuannya, kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis. Yaitu :

Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan untuk “memerintah” atau memberikan perintah pada orang lain agar mengerjakan apa yang diperintahkan oleh sang pengucap. Jika dalam bentuk lisan kalimat perintah diakhiri dengan intonasi yang tinggi, maka di bentuk tulisan kalimat ini diakhiri dengan penggunaan tanda seru (!).

Contoh :

  • Buka pintunya!
  • Ambilkan buku itu!

Kalimat Berita

Merupakan kalimat yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu. Di akhir kalimat akan diakhiri dengan tanda titik (.) Pelafalan kalimat ini sendiri pun diakhiri dengan intonasi yang menurun.

Contoh :

  • Hari ini ibu masak sayur lodeh.
  • Kita akan berangkat ke stasiun besok pagi.

Kalimat Seruan

Kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Bisa berupa kekaguman, pujian, kekecewaan, kesedihan, dan ungkapan perasaan lainnya. Pelafalannya sendiri biasanya diakhiri dengan intonasi yang tinggi. Sementara itu, dalam penulisannya kalimat ini dapat diakhiri dengan tanda seru (!) atau tanda titik (.)

Contoh :

  • Wow, lukisan ini indah sekali!
  • Aku kecewa padamu.

Kalimat Tanya

Kalimat yang tujuan utamanya untuk bertanya atau mengungkapkan pertanyaan pada orang lain. Di akhir kalimat, diberi tanda tanya (?). Format yang sering digunakan dalam kalimat tanya ini adalah 5W + 1 H.

Contoh :

  • Apa yang akan kita lakukan hari ini?
  • Mengapa kamu bersedih?

Kalimat Berdasarkan Cara Penyajian

Jenis kalimat yang selanjutnya dapat dibedakan berdasarkan cara penyajiannya.

Kalimat Melepas

Kalimat melepas adalah kalimat yang akan terwujud ketika kalimat majemuk diawali dengan induk kalimat dan kemudian diikuti dengan anak kalimat. Disebut juga dengan kalimat deduktif.

Contoh :

  • Ibu mengizinkanku bermain, jika aku telah menyelesaikan tugas dengan baik.

Kalimat Klimaks

Merupakan kebalikannya, dimana dalam kalimat majemuk ini anak kalimat diletakkan di awal sementara induk kalimat diletakkan diakhir. Disebut juga sebagai kalimat induktif.

Contoh :

  • Karena aku telah menyelesaikan tugas, ibuku mengijinkanku untuk bermain.

Kalimat Berimbang

Kalimat berimbang adalah kalimat yang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara/campuran. Penyajiannya sendiri adalah dengan memperlihatkan kesejajaran bentuk dan informasinya.

Contoh :

  • Harga bahan pokok saat ini tengah naik, pedagang dan konsumen pun mempermasalahkannya.

Kalimat Berdasarkan Pengucapannya

Berdasarkan pengucapannya, kalimat dapat dibedakan menjadi 2 yakni :

Kalimat Langsung

Kalimat Langsung adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh narasumber, tanpa perantara. Dimulai dengan tanda petik dua (“) dan diakhiri pula dengan tanda petik dua tutup (”). Dapat berupa kalimat tanya, perintah, seruan, dan lain sebagainya.

Contoh :

  • Ayah berkata, “Ani buatkan kopi untuk tamu kita!”

Kalimat Tidak Langsung

Merupakan kalimat ungkapan yang disampaikan oleh orang lain alias melalui perantara dan bukan bersumber langsung dari narasumbernya. Biasanya telah mengalami perubahan bentuk dari kalimat langsung yang menggunakan tanda petik ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.

Contoh :

  • Ayah menyuruh agar Ani membuatkan kopi untuk tamu yang datang.

Berdasarkan Jumlah Frasa

Berdasarkan jumlah frasanya, kalimat dapat dibedakan menjadi 2 yakni :

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki 1 pola/klausa yang terdiri atas subjek dan predikat.

Kalimat tunggal terdiri atas 2 jenis yakni kalimat nominal dan kalimat verbal.

Kalimat nominal merupakan kalimat yang pola kalimatnya menggunakan kata benda. Sementara itu, kalimat verbal merupakan kalimat yang menggunakan kata kerja sebagai predikatnya.

Contoh :

  • Kata Benda + Kata Kerja : Ani Membaca

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki 2 pola/klausa kalimat atau lebih. Terdiri dari induk dan anak kalimat. Anak kalimat ini akan semakin mempertegas makna dari induk kalimatnya. Agar lebih mudah, kamu dapat membedakan anak kalimat dan induk kalimat berdasarkan letak tanda penghubungnya. Dimana, tanda penghubung biasanya selalu mengikuti anak kalimat.

Kalimat majemuk ini dibagi lagi menjadi 4 macam. Berikut ini jenis kalimat majemuk beserta contohnya :

Kalimat Majemuk Setara

contoh : Aku membaca puisi itu dan dia mendengarkannya dengan saksama.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Adalah gabungan 2 kalimat atau lebih yang kedudukannya berbeda.

Contoh : Reina pergi dari rumah karena bertengkar dengan kakaknya.

Kalimat Majemuk Campuran

#dalah gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Minimal terbentuk atas 3 kalimat.

Contoh : Tona bermain dengan Ika, sementara Rina sedang membaca buku ketika aku tengah berada disana.

Kalimat Majemuk Rapatan

merupakan gabungan dari beberapa kalimat tunggal karena subjek, predikat, dan objeknya sama. Bagian yang sama biasanya hanya disebutkan 1 kali.

Contoh : Ani menguasai Bahasa Inggris, Spanyol, dan Melayu dengan baik.

Kalimat Berdasarkan Unsur Kalimatnya

Kalimat Lengkap

Merupakan jenis kalimat yang memiliki unsur yang lengkap, yakni memenuhi unsur SPOK. Dan membentuk suatu kalimat yang utuh dan lengkap. Majas sendiri juga merupakan salah satu bentuk kalimat lengkap.

Contoh :

  • Ibu Memasak Sayur di Dapur

S : Ibu

P : Memasak

O : Sayur

K : di Dapur

Kalimat Tidak Lengkap

Kalimat yang hanya menggunakan beberapa unsur kalimat saja, alias tidak lengkap. Hanya berupa subjek, predikat, atau hanya keterangannya saja. Lebih sering digunakan untuk semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, larangan, sapan, dan kekaguman saja.

Contoh :

  • Ayo, pulang!

Kalimat Berdasarkan Pola Subjek dan Predikatnya

Gambar yang bisa Direcreated. Link : https://cdn.pixabay.com/photo/2021/08/02/11/03/hallelujah-6516410__480.jpg

Kalimat Versi

Kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia yakni SPOK.

Contoh kalimat:

  • Ibu Memasak Sayur di Dapur

S : Ibu

P : Memasak

O : Sayur

K : di Dapur

Kalimat Inversi

Kalimat yang ditandai dengan adanya kata predikat yang mendahului kata subjeknya. Sering digunakan untuk penekanan/ketegasan dan makna.

Contoh kalimat:

  • Bawa majalahku kesini!

Bawa : predikat

Majalah : Objek

Kesini : Keterangan

Kalimat Berdasarkan Objeknya

Kalimat Aktif

Merupakan kalimat yang subjeknya aktif melakukan suatu tindakan/pekerjaan. Biasanya menggunakan imbuhan, “me” atau “ber”.

Contoh kalimat :

  • Ani bernyanyi di kamar mandi.

Kalimat pasif

Merupakan jenis kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Predikatnya biasanya menggunakan imbuhan ter-, di-, ter- an, ter- ke- an. Kalimat pasif ini juga memiliki kata ganti yang menunjukkan suatu kepunyaan.

Contoh kalimat :

  • Sprei di kamar sudah dicuci.

Nah, itulah beberapa jenis kalimat sesuai dengan kategorinya masing-masing. Semoga bermanfaat,

Baca Juga :

You May Also Like

Apa Itu Gerak Lokomotor
  • 13 Sep, 2022

Apa Itu Gerak Lokomotor

Setiap makhluk hidup sejatinya mengalami pergerakan semasa hidup mereka. Begitu juga manusia, hewan hingga tumbuhan. Namun, setiap pergerakan yang …

Apa Itu Integritas
  • 13 Sep, 2022

Apa Itu Integritas

Integritas sebenarnya bukan kata asing yang jarang terdengar. Pada dasarnya, ada banyak pembahasan mengenai topik ini. Bahkan, ketika masuk ke …